Menanti Zenfinity




Satu siang yang terik di Jakarta, sebuah pesan whatsapp mendarat ke hapeku.

"Jadi tiba mba?"
"Jadi, om. Ini lagi di uber, bentar lagi sampe"
"Oke, hati-hati ya.."

Aku senyam senyum sendiri bacanya. Gimana enggak, pesan itu tiba dari om Firman, head of public relation ASUS Indonesia. Waktu itu, saya lagi dalam perjalanan ke program launching notebook ASUS yang harganya 95juta itu lho. Aku senyum alasannya ialah ya ampun, om Firman kan niscaya lagi sibuk banget ngurusin event, lagi ribet pakuwet di lokasi dan masih sempet-sempetnya nanya saya jadi tiba atau enggak.

Buat saya ini penghargaan kecil yang glamor banget. Mereka memperlakukan blogger nggak sebatas korelasi media atau yaa sekedar buzzer tukang promosi yang bisa dibayar kemudian kelar. Kami sudah menyerupai teman, menyerupai sahabat, bahkan kini rasanya kayak keluarga. 



Mungkin bagi banyak orang, ASUS itu sekedar merk smartphone. Tapi bagiku, beliau jauh lebih dari itu. Jauh dari sekedar gadget yang menemani saya setiap hari. ASUS itu perihal kepercayaan bertahun-tahun, perihal persahabatan 50 orang lebih, perihal pengalaman, perihal keyakinan kalau wihiiiy ternyata saya bisa lho menulis dan membahas soal gadget! Padahal ya tau sendiri pungky, gapteknya beneran level segaptek-gapteknya gaptek.

Dua hari lalu, seruan Zenfinity tiba mengetuk pintu rumahku. Event besar ASUS dalam rangka grand launch 2 smartphone terbarunya; Zenfone Live dan Zenfone Zoom S. Ini ketiga kalinya saya diundang ke program besar ASUS. Tahun 2015 dan 2016, saya juga ikut jadi bab Zenfestival dan Zenvolution. 

Bilang apa? Alhamdulillah.. 

Pertemuan pertamaku dengan ASUS. November 2015.
Aku super-super-super senang dan bersemangat untuk berangkat ke Zenfinity. Enggak kok, blogger nggak dijanjikan apa-apa sama sekali. Kami cuma dijaminkan transport dan fasilitas selama di Jakarta. Aku berangkat jauh-jauh dari Purwokerto, murni alasannya ialah saya sayang sama ASUS. 

Brand yang turut menemani perjalanan blogku, menyematkan keyakinan dalam diriku kalau saya bisa menulis ranah gadget (tau dong ya buat sebagian besar wanita ini tuh susyah najong amit-amit), yang ngajarin saya bekerja dengan hati, kemudian menyelipkan satu kategori gres di ujung kanan atas blog ini: Techno.

Selain tentu aja rasa ngebet pengin lihat dan pegang pribadi Zenfone Zoom S yang bikin hati kebat kebit (besok kuceritain ya soal smartphone ini, hape keinginan aku!), berangkat ke Zenfinity, bagiku, layaknya kepergian menuju kencan sama gebetan. Gebetan yang sayangnya udah ngepol itu lho. Aku girang bukan main, akan kembali 'berkumpul' sama ASUS.

Tulisan ini nggak dibayar. Lima jam lagi keretaku berangkat, menuju Jakarta, menuju Zenfinity. Saking enggak sabarnya menanti, saya menulis ini. 100% curhat betapa bahagianya saya jadi bab dari bloggernya ASUS. Lagian siapa juga yang mau bayar curhat menya menye gini? 😂



Purwokerto, 15 Mei 2017
 
Terimakasih ASUS Indonesia. Om Firman, Kak Davina, Om Jose, Mba Marisa, Mba Atma, dan seluruh teman-teman BLUS Community yang rusuh amit-amit tapi saya sayang. Ini kayaknya saya lagi pms deh kok nulisnya melow amat gini. Sampai ketemu di Zenfinity, ya! Dedek gemes ini mau bobo dulu di kereta mwaaaah :*

***

Note:
Zenfinity 2017 digelar besok, 16 Mei 2017. Buat yang mau ikutan jadi saksi lahirnya Zenfone Live dan Zenfone Zoom S, bisa live stream di akses youtube ASUS Indonesia. Atau, bisa juga kepo di akun sosmedku (@pungkyprayitno) alasannya ialah saya akan live report. Papapaw!




0 comments