Arwan, Icaruz Dan Blekok, Dalam Megah Meriah Semarang Night Carnival 2017



Manusia bersayap itu berjalan dengan anggun, gagah namun megah. Paduan warna putih dan emas yang membungkus tubuhnya, serta tongkat di tangannya, menciptakan ia terlihat memesona tersorot lampu karnaval.

Agustinus Arwan namanya, salah satu penerima defile burung blekok dalam Semarang Night Carnival 2017. Kostum seberat 8 kilogram nggak menciptakan ia kehilangan semangat untuk berjalan kaki sejauh 1,3 kilometer malam itu.

“Saya bangga. Saya nunggu kesempatan ini semenjak tahun kemudian dan gres kesampaian sekarang. Ini kostum saya buat sendiri, saya desain sendiri. Kaprikornus saya besar hati dan bahagia memakainya”

Arwan, penuh semangat, bercerita kepadaku.




Mahasiswa semester 6 UNNES ini mengaku mengadopsi kisah Icaruz dan Daedalus dalam Mitologi Yunani, dikala menciptakan kostumnya. Icaruz dan Daedalus yakni insan bersayap yang dipenjara dalam labirin oleh Raja Minos, kemudian berhasil melepaskan diri dengan sayap yang dikumpulkan dari bulu-bulu burung. Tapi Icaruz terbang terlalu tinggi, sayapnya yang direkat dengan lilin meleleh dan ia jatuh ke laut.

“Bagi saya, Icaruz dan blekok menyimbolkan kebebasan namun ada batasnya. Hal itu yang kemudian mendasari penciptaan busana saya," sambung Arwan.

Kalian tau burung blekok? Pemilik nama latin Ardeola Speciosa ini merupakan salah satu ikon kota Semarang yang dijadikan defile pembuka dikala Semarang Night Carnival 2017. Indah banget, gaes. Para penerima karnaval sukses mentransformasi blekok menjadi parade kostum yang megah sekaligus meriah.

Oh, enggak, enggak dibentuk oleh desainer khusus. Berbekal workshop yang diadakan semenjak bulan febuari, para penerima karnaval diharuskan untuk menciptakan kostumnya sendiri-sendiri. Waw! Arwan sendiri, butuh waktu lebih dari 2 bulan untuk menuntaskan kostumnya. Kostum burung blekok yang pada malam itu, bersamanya melenggang dengan penuh pesona. 

Waktu saya tanya kenapa bersedia berjalan kaki dengan kostum seberat itu, ia jawab santai. “Saya lahir di Semarang, dari kecil sudah sayang sama Semarang. Kaprikornus saya bahagia sekali ambil bab dalam karnaval ini..”

Semarang Night Carnival 2017 yakni salah satu rangkaian acara H.U.T kota Semarang ke 407. Berlangsung pada tanggal 6 Mei 2017, parade berjalan dari titik nol Semarang menuju Lawang Sewu.

Mengusung tema "Paras Semarang", beberapa parade menampilkan ikon-ikon kota Semarang menyerupai burung blekok, makanan Semarang, lampion, hingga kembang sepatu. Diawali dengan atraksi drumband dari Akmil yang keren dan masnya cakep-cakep.



Kerennya lagi, karnaval ini nggak hanya menampilkan parade dari warga Semarang, tapi juga diikuti penerima dari mancanegara. Sebutlah Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Sri Lanka. Masing-masing menampilkan parade yang mewakili kebudayaan daerahnya. Salut banget buat Semarang.

Semoga tahun depan ada parade dari Purwokerto, ya. Kaprikornus saya dapat ikut melenggang sambil dadah dadah gemes. Defile mendoan, kostumnya tempe raksasa dikibas-kibas sambil berlumur sambel kecap. Jangan lupa aksesoris cabai rawit dan brambang. Iyain aja iyain.

Kebanggaan sendiri buat saya dapat menyaksikan Semarang Night Carnival sedekat ini, berada paling depan melihat Paras Semarang sebegitu kaya dan indah. Di bawah langit Semarang yang semarak dengan kembang api sebagai epilog karnaval malam itu, saya mengadahkan kepala dan tersenyum. Kamu keren, Semarang. Selamat ulang tahun, ya! :)


0 comments