Ngegosipin Awkarin itu yummy banget, ya nggak sih? Ngebahas sampe berbusa-busa lagu barunya beliau yang lucu banget itu kan menyenangkan ya. Nggak ada pentingnya tapi nggak ada bosennya. Kayak benci tapi cinta, begitulah afeksi semua orang dengan teteh Kayeen. Ngomongnya benci tapi dikepoin terus.
Oh, ya, ada yang lebih yummy lagi. Ngebahas perjalanan cintanya Stephen William dan Celine. Kasian ya Natasha Willona, pengin banget meluk kalo liat beliau tuh. Hancurnya kayak apa coba ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Tapi ya Epen dan Celine nggak bisa disalahin juga sih, lah mereka saling cinta, kita bisa apa coba. Paling banter ngehestekin instagram pakai #StayStrongWillona.
Iya kayak yang saya bilang, nggak ada pentingnya tapi nggak ada bosennya. Gosip dan hidup kita, hubungannya memang sengehe itu.
Kalian pernah nggak sih merasa dongo banget dalam hal bahasa Inggris? Kalau ada award mahmud paling bloon ngomong keminggris, mungkin saya ini juara umum. Gaya doang selangit, jikalau suruh ngomong Inggris mah ha he ho kayak sapi ompong.
Lha emang kalean pikir, selama ini caption instagramku yang sok kebarat-baratan itu bikin sendiri? Enggak cuuuy. Itu suamiku yang nransletin sebelum posting. HAHAHAHA Iya banget, tiap mau posting kirim dulu ke suami lewat whatsapp, ntar beliau kirim balik sudah dalam bahasa Inggris. Baru deh saya posting instagram. Terlihat gawl dan kebarat-baratan. Muahahahahaha
Pengin banget kursus bahasa Inggris tapikan malesin ya. Duduk di kelas dengerin gurunya ngemeng berjam-jam itu kapan pinternya coba. Gurunya cas ces cos sampe Hongkong, saya mah mending aja sekrol sekrol sosmed cari warta terbaru teteh Awkarin atau babang Epen. Belom lagi harus ninggalin anak, ey sini kan mahmud, jikalau harus kursus ini bocil siapa yang urus? :(
**
Lalu dengan ijig-ijig, dua hal ini disatukan dengan epik oleh British English Class. BELAJAR BAHASA INGGRIS SAMBIL BERGOSIP! Aduh nggak tau lagi deh harus bilang apa. Ini cerdasnya khan maen. Pengin meliuk-liuk senang rasanya.
Semua berawal dari postingan si Maktir. Dia dongeng di blognya jikalau abis ambil kursus bahasa Inggris yang kelasnya itu di whatsapp. Iya, whatsapp yang buat chatting itu lho. Dan beliau seneng banget dengan metode ini alasannya ialah lebih menyerap dan lebih berkembang keminggrisnya. Sebagai anak tiri yang hatinya penuh dengan rasa iri, tentulah saya nggak mau kalah, saya daftar di daerah yang sama.
British English Class (BEC) menawarkan kursus bahasa Inggris lewat percakapan sehari-hari. Medianya, lewat aplikasi chatting di smartphone kita. Jadi, kita chatting sama gurunya, gitu. Pakai bahasa inggris. Setiap hari. Dengan jam yang sudah disepakati kedua pihak.
Aku sanggup guru namanya Mala, kami seumuran dan punya passion yang sama: BERGOSIP! Alhasil, saban hari kelas kami diisi dengan nama Awkarin dan tetek bengeknya. Bhahahahaha. Kami setuju kelas diadakan jam 4 sore setiap harinya. Makara setiap jam 4, saya akan mendapatkan chattingan dari Mala dan kami siap berghibah selama satu jam penuh muahahahahaha
Kelasnya ngapain? NGOBROL. Iya ngobrol biasa aja, tapi full pakai bahasa Inggris. Kami membahas lagu kalian semua sucyi saya penuh dosyah, bahas isian lambe turah, kadang sok mutu bahas yang agama dan kebencian, dongeng keseharian kami lagi ngapain, curhat perihal janji nikah dan anak, tapi lebih banyak ngegosipin yang remeh-remeh alasannya ialah itulah passion kami bhahahahaha
Nggak bisa bahasa Inggris? Sama. Tapi di kelas BEC, partner chatting kita akan memosisikan dirinya sebagai teman, bukan guru. Makara kita nggak perlu takut atau aib untuk nyerocos bahasa Inggris sekalipun ngawur. Kuncinya: berani njeplak. Nekat aja cascescos, sok iya. Kalaupun ada yang salah, sang guru akan mengoreksi tanpa terkesan menggurui. Asik deh. Beneran kayak ngobrol sama temen deket.
Setiap hari begitu, lama-lama saya terbiasa dikoreksi dan koreksiannya ternyata lebih membekas dibanding mencar ilmu bahasa Inggris lewat buku. Membedakan pemakaian To dan For, penggunaan verb 1 verb 2 atau verb 3. Kalimat aktif dan pasif dalam bahasa Inggris. Plis deh itu jikalau di buku kan malesin banget belajarnya.
Dengan percakapan sehari-hari, kita jadi mencar ilmu sambil eksklusif aplikasi. Makara lebih menyerap dan lebih dapet gregetnya. Lebih cepet juga proses belajarnya alasannya ialah ketika itu juga kita tau salahnya dimana dan harusnya gimana. Yang jelas, saya jadi lebih pede berbahasa Inggris alasannya ialah Mala menciptakan saya nyaman untuk cascescos tanpa takut salah.
Asiknya, kita bisa lho memilih sendiri tujuan kursus kita. Di hari pertama chat, Mala nanya sama aku, apa yang saya harapkan dari kursus ini. Perbaikan grammar kah, koleksi kosakata kah, atau apa tinggal sebut aja. Makara kita yang tentukan sendiri, nanti si guru akan menyesuaikan isi chatnya. Ya walaupun warta sepanjang waktu, Mala tau pembicaraan kami harus diarahkan kemana. Tujuannya apa.
Dan alasannya ialah belajarnya lewat whatsapp, otomatis saya bisa kursus sambil ngapa-ngapain. Ngobrol sama Mala sambil urus anak, sambil masak, sambil pup, kadang sambil nongkrong di cafe, paling sering sambil golar goler gabut. Dimana lagi coba bisa mencar ilmu bahasa Inggris dengan iler semuka-muka gres bangkit tidur? Jangan remehin ibu-ibu berdaster, tsay.
Oh, ya. BEC ini gurunya memang orang-orang biasa lho. Bukan khusus guru bahasa Inggris, gitu. Hanya aja toefl mereka memang melambung setinggi jambul Syahrini. Makara kita beneran kayak punya sahabat baru, hanya dengan kemampuan bahasa Inggris level jagoan.
Selain kelas chatting, ada kelas voice note dan call juga. Makara ngobrol eksklusif gitu. Ini lebih greget alasannya ialah saya dan Mala bisa bertukar bergosip eksklusif lewat bunyi mwahahahaha *tetep*. Serius efektif banget untuk mencar ilmu ngomong bahasa Inggris. Karena percuma mencar ilmu jikalau enggak pernah praktek ngomong kan ya? Di BEC, kita mencar ilmu semuanya. Ya nulisnya, ya ngomongnya, ya dengerinnya. Ini kursus apa jodoh sih lengkap amat.
Harganya terbilang terjangkau, bisa kau cek sendiri di gambar, ya.
Purwokerto, 8 Desember gerimis terus, 2016
BEC bikin saya tau, ternyata mencar ilmu bahasa Inggris bisa semenyenangkan ini. Makasih ya, Mala. Pengantin gres yang baik sekali. Jangan ngajar mulu ah, bikin dedek kecil asik tau! Uwuwuw.
0 comments