Lakukan Hal-Hal Ini Untuk Menjadi Ecomom Dan Menerima Apresiasi Si Kecil!



Assalamu'alaikum wr wb,

Menjadi ibu yang baik dan selalu berusaha memberi yang terbaik untuk keluarga yakni fokus utama saya. Setelah menjadi ibu, pernah kepikiran ngga kalau kita akan diapresiasi oleh anak kita? Terlebih anak kita masih kecil? Sekedar ia mengucapkan “I love you, Mama” sambil memeluk dan mencium kita. Rasanya meleleeeeh... Bangga, alasannya yakni ia bisa mengekspresikan perasaanya melalui perkataan dan bahasa badan yang ia berikan untuk saya. Bangga, alasannya yakni ia sudah bisa mengapresiasi orang lain atau saya sebagai Ibunya. Bangga, alasannya yakni ia punya inisiatif untuk memperlihatkan hadiah kecil untuk saya, terlebih di momen hari Ibu lalu.


Tapi ini menciptakan saya berpikir juga, Mengapa si kecil bisa ibarat itu dalam kesehariannya, bahkan ketika hari ibu kemarin. Dan kalau melihat ke belakang, mungkin hal-hal yang saya lakukan juga berdampak pada sikapnya. Beberapa hal yang saya teraokan dan mungkin berdampak pada sikapnya yakni sebagai berikut :


1. Menemaninya bermain ataupun belajar


Hal yang bekerjsama simple banget, menemani si kecil bermain ataupun belajar. Tapi ini pun bekerjsama butuh usaha. Karena sebagai ibu yang juga bekerja, ngga gampang mengatur waktu untuk menemaninya bermain ataupun belajar. Namun saya bisa menyiasatinya dengan menemaninya bermain sambil berguru di malam hari, setelah saya pulang dari kantor dan mengajaknya bermain ketika final pekan ataupun ketika libur tiba. Memang tidak banyak waktu yang dihabiskan, namun waktu yang diluangkan cukup berkualitas.


2. Melatih kreatifitasnya semenjak kecil


Melatih kreatifitas bisa banyak bentuknya. Biasanya saya menemani Naya menggambar, mewarnai, bermain tugas atau mengajaknya mengkreasikan makanan. Saat hari libur atau final pekan tiba, selain bermain bersama, saya biasanya juga menemani si kecil menggambar atau mewarnai. Terbiasa saya temani ketika bermain bukan berarti setiap ketika harus ada saya. Bukti nyatanya ketika si ucul memberi saya kecupan, pelukan dan bilang “I love you” ketika momen hari ibu. Kadang saya juga mengajaknya mengkreasikan makanan. Biasanya saya mengajaknya menciptakan bento, yang nantinya ia bisa hias sendiri tapi ngga jarang juga bikin kreasi masakan lainnya setelah baca ide-ide menarik di internet. Kalau menciptakan bento ini sendiri, selain melatih kreatifitasnya, aktifitas ini juga menciptakan ia lahap memakan masakan yang kami buat.


3. Memberinya masakan yang sehat dan bergizi


Memberikan masakan yang sehat berarti kita juga harus memperhatikan materi masakan yang akan kita olah menjadi masakan. Sebagai ibu yang juga bekerja, saya mustahil setiap hari membeli materi makanan. Biasanya saya membeli materi masakan setiap seminggu atau dua ahad sekali, kemudian saya simpan di lemari es. Kalau beberapa ibu takut menyimpan masakan di lemari es alasannya yakni sanggup menyebabkan kerusakan pada materi makanan, saya tidak begitu. Saya biasa menyimpan masakan di lemari es milik saya dengan hening alasannya yakni mempunyai fitur kontrol kelembapan yang sanggup menjaga sayuran saya di kondisi terbaik. Ataupun ketika menyimpan daging, ayam dan ikan sekalipun, Fitur prime fresh pada lemari es Panasonic bisa membekukan sekitar -3°C sehingga yang dibekukan hanya permukaanya saja. Pembekuan masakan dengan cara inilah yang akan menjaga materi masakan kita dalam kondisi terbaiknya. Dengan mempunyai materi masakan yang baik dan fresh, tentunya saya sanggup memperlihatkan masakan yang sehat dan bergizi untuk si kecil.


4. Mengajarkannya menyayangi lingkungan


Mencintai lingkungan yang saya ajarkan pada si kecil mulai dari hal-hal sederhana yang biasa kita lakukan. Mulai dari menyayangi lingkungan dengan menghemat energi ataupun menghemat air. Untuk menghemat air, biasanya saya ajarkan ketika ia memperhatikan saya mencuci pakaian. Atau terkadang si ucul membantu sekaligus bertanya-tanya wacana mencuci kepada saya. Pertanyaan sederhana yang kadang ia tanyakan, “kenapa air yang saya gunakan ko sedikit kalau dibanding dengan air yang dipakai mencuci oleh nenek kuwe (ibu saya)?” Langsung jawab saja, alasannya yakni cara mencucinya berbeda. Didukung dengan mesin basuh Panasonic yang mempunyai teknologi econavi, saya bisa menghemat air, menghemat waktu dan menghemat energy pastinya. Kaprikornus ketika memakai cara yang berbeda, alhasil pun berbeda.


5. Mengajarkannya mengapresiasi orang lain


Sesederhana mengucapkan terima kasih ketika diberi santunan oleh orang lain. Saya berguru bahwa bekerjsama orang lain akan bahagia kalau kita apresiasi. Begitupun ketika saya diapresiasi si kecil, ketika Naya mengucapkan “I Love You, Mama!” sambil memeluk saya. Ia menciptakan saya bahagia dan terharu, ketika itu. Yang kemudian saya balas dengan ucapan terima kasih dan peluk untuknya.

***

Beberapa hal yang saya sebutkan di atas yakni hal-hal yang saya sudah ajarkan pada si kecil. Saya rasa ini cukup berdampak pada perilaku dan kepribadiannya. Saya percaya, hal-hal yang saya (sebagai Ibu) ajarkan akan berdampak besar pada si kecil di masa depannya. Menjadi ibu yang baik, menjadi smart mom, berarti saya menjadi Ecomom. Yang pasti, saya akan terus memperlihatkan yang terbaik untuknya. Bukan terbaik untuk ketika ini saja, tapi terbaik untuk masa yang akan tiba juga.



I should thank to this little pumpkin. She is the biggest motivation for me to be a good mom. She's the reason why I become an Ecomom. 

Buibuuuu, apa sih yang buibu ajarkan ke anak dan sangat besar lengan berkuasa pada perilaku serta kepribadiannya sekarang? Coba cari tau dan share di komentar yuk! Makasiiiih..

Love you life. :D

Wassalamu'alaikum wr wb.

0 comments